Informasi karya santri

UPAYA MENCEGAH TERJADINYA DBD

Sudah tidak asing bagi kita masyarakat Indonesia dengan penyakit DBD. Penyakit ini bisa menyerang siapa saja dari kalangan apa saja, mulai dari balita sampai lansia. Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah sebuah penyakit yang diakibatkan oleh adanya gigitan nyamuk aedes Aegypti.

DBD merupakan penyakit yang pertama kali ditemukan tahun 1968 di Jakarta dan Surabaya ini tergolong sulit diatasi. Bahkan, DBD menular menyebabkan kematian yang terbilang sangat tinggi pada awal kemunculannya. DBD biasanya banyak terjadi ketika mulai memasuki musim hujan, dikarenakan banyaknya tempat yang berpotensi tergenang air yang menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk dengan baik.

Kasus DBD di Indonesia terus meningkat, pada tahun 2021 sebanyak 73.518 kasus dengan angka kematian 705 orang. Tahun 2022 sebanyak 131.265 kasus dengan angka kematian 1.183 orang. Menurut Kementerian Kesehatan, dalam periode Januari-Agustus 2023 terdapat 57.884 DBD di seluruh Indonesia. Pada periode yang sama, total kematian akibat DBD di Indonesia mencapai 422 kasus.

Bagaimana kita mengetahui bahwa itu DBD atau bukan? Ada beberapa gejala DBD yang bisa kita amati sebagai berikut:
1. Demam tinggi hingga mencapai 40°C.
2. Nyeri kepala berat.
3. Nyeri pada otot, sendi, tulang, dan bagian belakang mata.
4. Nafsu makan menurun, mual, dan muntah.
5. Sakit dibelakang mata.
6. Bintik-bintik atau bercak merah pada kulit 2 hingga 5 hari pasca demam.

Penyakit DBD bisa memburuk hingga mengancam keselamatan jiwa kasus ini biasa dikenal dengan istilah sindrom syok dengue atau demam berdarah tahap lanjut. Dengan menunjukkan beberapa gejala sebagai berikut ini:
1. Sakit perut yang sangat parah.
2. Muntah terus-menerus.
3. Pendarahan dari gusi atau hidung.
4. Ada darah dalam urine, tinja, atau muntahan.
5. Sulit bernapas atau napas menjadi cepat.
6. Pendarahan dibawah kulit sehingga terlihat seperti memar.
7. Merasa sangat lelah, lemas, dan disertai gelisah.

Lalu bagaimana DBD bisa Menular dari Satu Orang ke Orang Lain?
DBD dapat menular ke orang lain, jika seekor nyamuk Aedes aegypti pembawa virus dengue setelah menghisap darah orang yang mengidap DBD. Virus tersebut akan menyebar dalam tubuh nyamuk selama 8 hari hingga 12 hari sehingga nyamuk yang sudah terinfeksi dapat menularkan virus dengue ke orang-orang lain.

Sebelum kita terkena dan tertular DBD, ada upaya yang bisa kita lakukan untuk mencegah terjadinya DBD antara lain:
1. Melakukan gerakan 3M
Gerakan Menguras, Menutup, dan Mengubur (3M) telah menjadi tindakan preventif demam berdarah yang ampuh meskipun sederhana. Uraian mengenai gerakan 3M adalah sebagai berikut:
A. Menguras tempat penampungan air secara teratur untuk memusnahkan jentik-jentik nyamuk.
B. Menutup tempat penampungan air bersih karena nyamuk Aedes aegypti suka bertelur di genangan air bersih.
C. Mengubur barang bekas (seperti kaleng, botol, dan wadah lainnya) yang berisiko menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti.
2. Memakai obat dan lation anti nyamuk
Cara mencegah demam berdarah juga bisa dilakukan dengan memakai obat atau lation anti nyamuk. Obat anti nyamuk bisa berupa di semprot, dibakar atau elektrik. Jika kita ingin beraktivitas di outdoor bisa menggunakan lation anti nyamuk.
3. Membersihkan tempat tinggal dan lingkungan sekitar
Membersihkan tempat kita tinggal dan lingkungan sekitar itu sangat penting, karena dengan kita rutin membersihkannya bisa mencegah tempat yang kotor untuk perkembang biakan nyamuk.

Beberapa hal sederhana yang dapat kita lakukan untuk membersihkan tempat tinggal dan lingkungan sekitar antara lain dengan:
1. Membersihkan setiap ruangan dengan rutin.
2. Menghentikan kebiasaan menggantung pakaian karena pakaian tersebut bisa menjadi tempat persembunyian nyamuk.
3. Membersihkan saluran air dengan rutin.
4. Menebang pohon dan membereskan tanaman yang kondisinya sudah terlalu rimbun. Rerimbunan pohon juga menjadi salah satu tempat yang nyaman bagi nyamuk.
5. Menyingkirkan sampah dan barang bekas yang menumpuk. Jangan sampai sampah-sampah tersebut menjadi tempat bersarang nyamuk.
6. Memberantas sarang nyamuk melalui 2 kali pengasapan (fogging) dengan jeda 1 minggu.
“Mencegah lebih baik dari pada Mengobati”

Jangan sampai DBD menular membahayakan keselamatan kita. Mari lakukan tindakan pencegahan secara telaten dan peka mengenali gejala-gejala DBD supaya bisa cepat mengatasinya dengan cara terbaik.

Author : Nazma khoerunnisa maulida