Opini

Sejarah Logo Dan Hubungan Pesantren Al-Fattah Kartasuro Dengan Pesantren Roudhotut Tholibin Kademangan

Seiring dengan perkembangan zaman, logo mengalami deformasi bentuk dan fungsi. Mulai dari bentuk yang rumit hingga menjadi sebuah bentuk yang sederhana, bermakna dan mudah diingat. Awalnya logo hanya sebuah coretan atau gambar dalam sebuah perusahaan atau industri sebagai identitas untuk mempromosikan produksinya. Pada tahun 1890 di Amerika telah berdiri 700 perusahaan lithografi printing. Kemudian tahun 1876 muncul logo pertama yaitu logo The Bass Red Triangel yang dijadikan brand atau trade merk barang produksi perusahan tersebut.

Namun coretan gambar tersebut, seketika menyebar luas di masyarakat dunia.Selain Fungsi sebuah identitas, logo merupakan ukuran sebuah perusahaan, dengan melihat logo seseorang dapat mudah memahami dan tertarik dengan perusahaan tersebut.Kendati-pun peran logo sangat penting, Sehingga sangat menginspirasi bagi industri-industri lain untuk ingin mempunyai identitas yang mudah dikenal.

Bahkan lembaga-lembaga pendidikan dan organisasi-organisasi dari yang kecil maupun besar terinspirasi untuk mempunyai identitas yang sangat mudah dikenal dikalangan orang banyak.  Logo, selain digunakan sebagai alat branding suatu lembaga juga mempunyai nilai fungsi penting ; membedakan dengan lembaga lain, menyimpan makna visi misi, mudah dikenal oleh kalangan banyak orang dan masih banyak lainya.

Pondok Pesantren Al-Fattah sebagai suatu lembaga pendidikan  memiliki identitas utama yang sangat menarik.  Berwarna hijau dominan yang mempunyai makna kemakmuran dan kesejahteraan. Mempunyai bentuk lima sudut mengartikan rukun Islam dan lima waktu sholat sebagai tonggaknya Agama “Assolatu ‘imaduddin”. Termaktub didalamnya nama pondok dan alamat yaitu desa Krapyak kecamatan Kartasuro kabupaten Sukoharjo dan masih banyak makna-makna menarik didalamnya.

Logo tersebut di gagas oleh Dr. KH. Mohammad Mahbub, S.Ag.,M.Si. berasal dari kota Probolinggo dan istrinya Ibu Nyai Dr. Hj. Kamila Adnani, M.Si. berasal dari keluarga keraton kota Yogyakarta, selaku pengasuh pesantren. Tahun 2007 Pondok Pesantren Al-fattah didirikan. Letak yang cukup strategis menambang gairah semangat,sehingga sangat berpotensi untuk maju dan berkembang. Letaknya kisaran 400 meter dari kampus IAIN Surakarta kearah timur. Hanya membutuhkan waktu lima menit untuk menempuh jarak tersebut dengan berjalan kaki. Berada ditengah-tengah pemukiman desa kartasuro dan disebelah selatan Masjid Nurul Iman.

Maka pendiri berinisiatif untuk membuat identitas yang mudah dikenal masyarakat dunia. Ketika proses pembuatan logo pesantren Al-fattah KH. Mohammad Mahbub sowan kepada KH. Abdul Mujib Abdullah. Beliau adalah guru  KH. Mahbub sekaligus pengasuh Pondok Pesantren Roudhotut Tholibin Kademangan Probolinggo.

Pondok Pesantren Roudhotut Tholibin Kademangan

Pondok Pesantren Roudhotut Tholibin merupakan salah satu pondok tertua di kota Probolinggo yang awalnya didirikan untuk mengusir para penjajah. “Pesantren ini didirikan oleh Kiai Pakis bin Alawi bin Samlawi bin Alawi bin Abdurrahman bin Pangeran Kidul bin Sunan Giri” ungkap Kiai Mujib pada saat diwawancara oleh kontributor NU Online.

Letak pesantren Roudhotut Tholibin ini dekat dengan jalan antar provinsi yang menghubungkan Probolinggo-Surabaya. Dari perempatan Laweyan yang menghubungkan Jl. Raya Bromo dengan Jl. Prof. Hamka, kemudian kearah timur sekitar tiga kilometer. Lalu, terdapat jalan kecil arah utara menuju pesantren.

Pada saat pondok diasuh oleh KH. Zahed (keturunan Kiai Pakis). Setelah beliau wafat pada tahun 1961, Pondok sempat mengalami kekosongan dan tidak ada aktivitas seperti pesantren kota mati. Kemudian diaktifkan kembali oleh KH. Abdul Mujib Abdullah yang merupakan sepupu dari pengasuh Ponpes Al-fattah. Sehingga perkembangan sampai sekarang sudah memiliki MI dan MTS serta ribuan murid yang belajar.

“Saya mengaktifkan kembali pondok ini karena berdasarkan dawuhan dan washiat dari Kiai Fadhol yaitu bapak mertua saya” jelas Kiai Mujib ketika ditanya. Kiai Fadhol adalah pengasuh pondok sebelum KH. Zahed.

Terdapat cerita unik di pondok tersebut. Pada awal Kiai Mujib memimpin pondok, santri yang mukim hanyalah dua orang. Salah satunya adalah Kiai Fadhol sendiri yang merupakan bapak mertua Kiai Mujib. Dengan penuh rasa sungkan yang tak bisa diungkapkan ketika Kiai Mujib mengajar. Namun itu semata-mata keinginan Kiai Fadhol. Dengan kecerdasan dan ketekunan Kiai Mujib dalam mengajar. Santri yang diajar memiliki hafalan dan pemahaman keilmuan yang luas dan diakui kalangan orang banyak. Sehingga banyak santri yang berdatangan ingin belajar dengan Kiai Mujib.

Nama asli Kiai Mujib adalah Kiai Babul Khoir. Kemudian setelah beliau berangkat haji mengganti namanya menjadi KH. Abdul Mujib Abdullah. Kiai Mujib wafat sabtu 31 desember 2018 dan dimakamkan disekitar pondok. Dan sekarang pondok diasuh oleh putranya Kiai Abdul Karim Mujib.

Logo Al-fattah       

Kembali pada penggagasan logo Al-Fattah, setelah kiai Mahbub sowan pada kiai Mujib mereka berembug (baca;musyawarah) untuk pembuatan logo Pesantren Al-fattah. Banyak masukan-masukan yang dilontarkan Kiai Mujib dalam hal tersebut.

Hubungan Kiai Mahbub dengan Kiai Mujib sangat erat. Selain Kiai Mujib merupakan gurunya, Kiai Mujib juga merupakan Pak Dhe Kiai Mahbub. Orang tua Kiai Mahbub ; dari ayah bernama Haji Qusyairi bin Abdulloh merupakan saudara (kakak) kandung dari Kiai Abdul Mujib Abdulloh. Kemudian, H. Qusyairi menikah dengan Hj. Juhartini binti Abdul Ghofar.

Setelah beberapa waktu, tibalah kesimpulan dari percakapan dua orang besar tersebut. Bahwa logo Pondok Pesantren Al-fattah disamakan dengan logo Pondok Pesantren Roudhotut Tholibin Kademangan Probolinggo, sebagai identitas utama dan pembrandingan Ponpes Al-fattah.

Hanya terdapat beberapa perbedaan dari dua logo tersebut. Salah satunya pada jenis font arab bertulisan ma’had keduanya. Yang kedua pastinya nama dan alamat pondok yang tertulis membentuk melinggar pada logo. Kemudian pada garis seperempat globe, dalam logo Al-fattah terletak disebelah kanan dan logo Roudhotut Tholibin terletak disebelah kiri.

Penulis: Muslihudin

About the author

Redaksi PP Al-Fattah

Redaksi PP Al-Fattah

Website dikelola oleh tim redaksi Pondok Pesantren Al-Fattah

4 Comments

Click here to post a comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.