Terlukis indah dalam sanubari
Engkau laksana bulan dalam kegelapan
Setia menuntunku dalam perbedaan
Laksana syurga setiap hembus nafasmu
Tetapi bak neraka tetes air matamu
Dalam hidupku
Ingatlah kawan…
Bahwa mereka jelmaan sang surya
Senantiasa bersiap siaga
Menjadi payung dikala hujan
Tetapi kawan…
Sering kali….
Kau anggap mereka laksana macan
Yang sering kali mengoyak-oyak
Menerkam, meraung mencari mangsa
Hingga tetes air matanya mengguyur
Sadarlah…sadarlah…sadarlah..
Bahwa siapa yang kejam
Dirinya meraung…
Dalam batinnya terluka
Jiwanya berdarah-darah
Karena baginya engkau sangatlah berharga
Jelmaan Sang Surya

Add Comment