Tidak terasa Ponpes Al Fattah kembali menggelar rangkaian acara ujian pra wisuda Alfiyah Ibnu Malik tahun 2025. Agenda ujian menjadi salah satu momentum penting dalam perjalanan menuju haflah. Momen yang selalu beraroma menegangkan itu berhasil dilalui oleh santri Al Fattah Kartasura dengan hasil yang cukup memuaskan. Pasalnya sebelum hari ujian berlangsung para calon wisudawan akan sibuk belajar dan menghafal bait demi bait nadzom Alfiyah. Menghafal dan memahami bukanlah hal yang mudah, sebab butuh sedikit kesabaran dan ketekunan untuk menarik hati mualif kitab.
Maka untuk mengukur tingkat kemampuan santri, tes ini diadakan. Ujian terbagi menjadi enam hari, berikut perinciannya ;
Pelaksanaan ujian pertama dimulai dari ujian pemahaman tertulis 1 (Nahwu) pada 4 Agustus 2025, disusul dengan ujian pemahaman tertulis 2 (Shorof) pada 5 Agustus 2025. Setelah itu, para santri melanjutkan dengan ujian hafalan pertama pada 7 Agustus 2025, dan ujian hafalan kedua pada 8 Agustus 2025. Tidak hanya berhenti di situ, para calon wisudawan juga diuji melalui ujian praktik membaca kitab kuning Fathul Qorib pada 11 Agustus 2025. Dan bagi santri yang berhalangan hadir, pihak panitia telah menyediakan tes susulan pada 12 Agustus 2025.
Rentetan ujian Alfiyah berjalan penuh ketegangan, namun juga penuh semangat. Hal tersebut dilihat dari antusiasme para calon wisudawan dalam menghadapi ujian. Mereka benar-benar serius mempersiapkan diri. Karena bagi mereka ujian bukan sekedar formalitas tapi juga sebagai ajang pembuktian bahwa mereka mampu memahami materi dan mengingat hafalan.
Perlu digaris bawahi, bahwasanya momen ujian kemarin juga mampu mempererat tali persaudaraan, karena dalam mempersiapkan ujian pra wisuda ini, para calon wisudawan mempersiapkannya dengan belajar bersama, saling menyimak hafalan, dan juga saling menyemangati dan mensupport satu sama lain. Ujian memang berat, tapi para calon wisudawan mampu menciptakan suasana hangat yang secara perlahan menanamkan kesan mendalam di antara mereka. Dibalik lelahnya belajar mereka harus tahu bahwa merasakan pahitnya kebodohan itu jauh lebih mengenaskan.
Calon wisudawan merasa bangga dan senang bisa mengikuti rangkaian ujian dengan penuh semangat. Ujian Alfiyah Ibnu Malik kali ini benar-benar menguras energi dan pikiran. Karena sejatinya ilmu yang diperoleh bukan hanya menetap di pikiran pribadi, tetapi bagaimana caranya kita membagikan dan mengamalkannya dengan maksimal. Karena apa yang diperoleh dan diamalkan menjadi tolok ukur seberapa bermanfaat kah ilmu itu.
Tak hanya usaha, para calon wisudawan pun senantiasa berikhtiar, berharap mendapat hasil terbaik atas apa yang telah mereka usahakan. Akhir kata, besar harapan keluarga besar ponpes Al Fattah agar calon wisudawan mendapat keberkahan dan kebermanfaatan atas ilmu yang telah dipelajari.
Author : Maya Hariyanti
Add Comment